21 Jun 2009

MASA 'SAKRAL' TAHUN 2012

Heboh ramalan tahun 2012 sudah berlangsung lama, tetapi baru meluas sekitar 10 tahun terakhir. Penelitian tentang hal itu dilakukan banyak ahli dari berbagai bidang ilmu dan puluhan buku sudah diterbitkan.

Observasi astronomi sangat akurat selama berabad-abad para astronom genius Maya memberi pertanda, bahwa pada tanggal 21 Desember 2012 akan menjadi kelahiran zaman baru. Masa itu paling sakral sekaligus paling berbahaya dalam sejarah Bumi.

Menurut Laurence E Joseph dalam Apocalypse 2012, tanggal 21/12/2012 merupakan titik balik musim dingin tahunan ketika belahan Utara Bumi berada di titik terjauh dari Matahari sehingga siang sangat pendek. Pada tanggal itu, tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya, seperti diyakini bangsa Maya, akan menutupi pemandangan pusat Bimasakti dari Bumi. Para astronom Maya Kuno menganggap titik pusat ini sebagai rahim Bimasakti. Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronom kontemporer bahwa di situlah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi.

Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruang angkasa, dan teknologi di negara-negara maju menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu => yang kelak menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan. Untuk pertama kalinya dalam 26ribu tahun, energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012, tepatnya pukul 11.11 malam. Semua itu disebabkan guncangan kecil pada rotasi Bumi. Bangsa Maya yakin, sesingkat apa pun terputusnya pancaran dari pusat galaksi akan merusak keseimbangan mekanisme vital Bumi dan tubuh semua makhluk, termasuk manusia.

Memaknai Ramalan Tahun 2012
Ada yang menginterpretasikan 21/12/2002 sebagai "kiamat", tetapi banyak pula yang memaknainya secara kontemplatif. Pakar psikologi transpersonal dari AS, DR. Beth Hedva, yang ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, mengibaratkan Ibu Bumi sudah sangat dekat waktunya melahirkan. Proses kelahiran tak hanya diiringi darah dan penderitaan, tetapi juga harapan dan janji. "Selalu terjadi kontraksi," ujarnya. Wujudnya perang, kekejian, dan bencana akibat penghancuran lingkungan dan perusakan atmosfer Bumi—dampak kebencian dan keserakahan manusia, serta bencana yang disebabkan faktor manusia dan non-manusia.

Dalam antologi The Mystery 2012: Predictions, Prophecies & Possibilities (terbitan 2007), Gregg Braden seorang ahli sistem komputer untuk ruang angkasa yang menjembatani ilmu pengetahuan dan spiritualitas, menyatakan "Yang terpenting bukan apa yang akan terjadi, tetapi bagaimana potensi kolektif muncul dari pemahaman holistik dan kesadaran tentang siapa diri kita di tengah Semesta Raya".

Ahli fisika biologi dan ahli kanker pada Organisasi Kesehatan Dunia, Carl Johan Calleman, mengingatkan pada transformasi kesadaran manusia. Sedangkan Robert K Stiler, Direktur Program Kajian Amerika Latin Universitas Stetson di DeLand, Florida, AS, menambahkan "Apa pun maknanya, bangsa Maya mengajak kita merengkuh hidup yang lebih berkualitas dan mengupayakan kesehatan planet Bumi".

Tahun 2012 adalah tahun berwaspada, dengan menyadari teknologi saja tak menjamin keberlangsungan Bumi. Begitu diingatkan José Argüelles, PhD, ahli Kalender Maya dan pakar sejarah seni dan estetika dari Universitas Chicago. "Kalau kita tidak berjaga-jaga, planet Bumi akan hancur secara alamiah karena sekarang sudah sangat tidak seimbang," ia menambahkan.

Christine Page, dokter medis, ahli homeopati dan kesehatan holistik, menjelaskan bahwa tanggapan pada zaman baru sangat tergantung pada kemampuan manusia memahami kesaling-terkaitan dan menghargai Ibu Bumi. "Alam dan semua makhluk hidup di Bumi adalah bagian diri kita yang harus diperlakukan penuh martabat, penghargaan, dan cinta," ujarnya.

Jadi, pilihan ada di tangan manusia: membiarkan planet Bumi hancur atau melanjutkan evolusinya. Mari kita renungkan….

4 ulasan:

  1. oh ternyata begitu y....artikelnya bagus,,,saya suka

    BalasPadam
  2. Hello vsint, thanks a lot sudah mampir dan beri komentar. Semoga blog ini bermanfaat. Salam Hoki

    BalasPadam
  3. keadaan bumi sama persis dengan keadaan tubuh manusia modern saat ini. penuh toksik akibat keserakahan yg tercermin dari pola makan dan gaya hidup yg tidak sehat. Perlakukan bumi seperti tubuh kita, jagalah bumi spt menjaga tubuh kita. Jangan kita takut terserang sel kanker, sementara kita sbg manusia menjadi sel kanker bagi bumi. Semoga manusia modern bs mjd lebih bijak.

    BalasPadam
    Balasan
    1. Hello Nonnie, trims untuk komentarnya. Saya setuju bahwa manusia harus bertanggung jawab dengan sikon bumi yg terus cenderung menjadi kurang sehat.

      Padam